A. Pendahuluan
Perencaaan produksi
adalah pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk agregat.
Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi antara manajemen
teras ( top management ) dan manufaktur. Di samping itu juga,
perencanaan produksi merupakan pegangan untuk merancang jadwal induk
produksi.
Beberapa fungsi lain
perencanan produksi adalah :
1. Menjamin rencana
penjualan dan rencana produksi konsisten terhadapa
rencana strategis
perusahaan
2. Sebagai alat ukur performansi proses
perencanaan produksi
3. Menjamin kemampuan produksi
konsisten terhadap rencana produksi
4. Memonitor hasil produksi aktual
terhadap rencana produksi dan membuat
penyesuaian.
5. Mengatur persediaan produk jadi
untuk mencapai target produksi dan
rencana startegis
Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan
Jadwal
Agar manajemen terus
dapat memfokuskan seluruh tingkat produksi tanpa harus rinci, maka
perencanaan produksi dinyatakan dalam kelompok produk atau famili
(agregat). Satuan unit yang dipakai dalam perencanaan produksi
bervariasi dari satu pabrik ke pabrik lain.Hal ini bergantung dari
jenis produk seperti : ton, liter, kubik, jam mesin atau jam
orang.Jika satuan menit sudah ditetapkan maka faktor konversi harus
ditetapkan sebagai alat komunikasi dengan deperatemen lainnya seperti
departemen pemasaran dan akuntansi. Satuan unit di atas harus
dikonversikan dalam bentuk satuan rupiah. Disamping menjaga faktor
konversi diperlukan untuk menterjemahkan perencanaan produksi ke
jadwal produksi induk produksi. Perencanaan produksi mempunyai waktu
perencanaan yang cukup panjang, biasanya 5 tahun. Rencana ini
digunakan untuk perencanaan sumber daya seperti ekspansi, pembelian
mesin. Proses peramalan telah memberikan informasi mengenai besarnya
permintaan akan produk yang direncanakan. Langkah selanjutnya adalah
membuat rencana produksinya itu sendiri. Dalam hal ini tidak semua
permintaan dari hasil peramalan mungkin bisa diproduksi karena
kapasitas produksi yang dimiliki tidak mencukupi. Pada dasarnya
perencanaan produksi adalah upaya menjabarkan hasil peramalan menjadi
rencana produksi yang layak dilakukan dalam bentuk jadwal rencana
produksi.
B. Pemahaman
Rencana Produksi
mencakup jumlah produk yg diinginkan pada waktu yg tepat dg biaya
minimum & berkualitas. menjadi dasar pembuatan anggaran operasi,
keperluan SDM dan jam kerja biasa atau lembur. Kemudian utk
menetapkan peralatan dan tingkat persediaan.
Perencanaan Produk
adalah penentuan jenis barang atau jasa yang akan dibuat oleh suatu
perusahaan dalam kegiatan sehari-harinya. Dan perencanaan produksi
adalah
Perencanaan produksi
(Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk
perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi
yang akan dilaksanakan dalam
usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Perencanaan
produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian persediaan
sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan
fungsi perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan.
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis. Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam Order Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya dirumuskan oleh sales department, berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak signifikan.
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis. Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam Order Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya dirumuskan oleh sales department, berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak signifikan.
3. Perencanaan Produksi
Agar perusahaan lebih
focus terhadap seluruh tingkat produksi, maka perencanaan produksi
dapat diklasifikasikan dalam kelompok produk atau famili (agregat).
Mengingat satuan unit yang dipakai dalam perencanaan produksi sangat
bervariasi, bergantung dari jenis produk seperti : ton, liter, kubik,
jam mesin atau jam orang. Jika satuan unit sudah ditetapkan, maka
faktor konversi harus ditetapkan sebagai alat komunikasi dengan
deperatemen lainnya (seperti departemen pemasaran dan akuntansi).
Selanjutnya satuan unit harus dikonversikan dalam bentuk satuan
rupiah. Disamping itu, satuan unit juga sangat diperlukan untuk
menterjemahkan perencanaan produksi ke jadwal produksi induk
produksi.
Perencanaan produksi
mempunyai waktu perencanaan yang cukup panjang; biasanya 5 tahun.
Rencana ini digunakan untuk perencanaan sumber daya seperti
penambahan karyawan atau pengadaan alat produksi. Proses peramalan
dapat memberikan informasi mengenai besarnya permintaan produk untuk
menunjang penyusunan rencana produksi. Dengan demikian, jastifikasi
permintaan produk dari hasil peramalan dapat disesuaikan dengan
kapasitas produksi yang dimiliki. Pada dasarnya perencanaan produksi
adalah upaya menjabarkan hasil peramalan menjadi rencana produksi
yang layak dilakukan dalam bentuk jadwal rencana produksi.
1.1 Menentukan Sasaran
sasaran produksi
hendaknya mencerminkan strategi dan taktik bisnis yang dianut, san
bilamana mungkin , diperlihatkan kaitan antara keduanya. Misalnya
jika perusahaan itu bersedia menerima berapapun besarnya pesanan,
haruslah diketahui biayanya berkenaan dengan penyetelan masin dan
produksi pada umumnya. Penyelidikan atas prestasi produksi sekarang
akan memberikan landasan untuk membahas sasaran. Apakah sasaran
tersebut cukup baik? Apakah itu dapat diperbaiki? Salah satu kunci
penilaiannya terdapat dalam menganalisis perbedaan antara prestasi
sekarang dan prestasi teknis. Manajemen berdasarkan sasaran hendaknya
jangan hanya dianggap sebagai pembentukan standar prestasi yang
kemudian dipantau secara teratur. Kegiatan yang diadakan antara lain
:
- penilaian kekuatan dan
kelemahan dari orang-orang yang terlibat
- penilaian lingkungan
- penulisan uraian
pekerjaan, yang dapat digunakan untuk mengalokasikan sumber daya dan
tanggung jawab
- penimbangan prestasi
secara rutin
- rencana pelatihan dan
pembinaan umum yang sesuai untuk memperbaiki prestasi
sasaran hendaknya
dibicarakan dengan dan disetujui oleh para manajer,
- tolak ukur prestasi
ditentukan
1.2 Fungsi Perencanaan
rencana – rencana yang
berkaitan perencanaan dalam fungsi produksi harus memperhatikan dua
segi Penjabaran strategi produkdi kedalam rencana – rencana
tindakan yang dirumuskan sebaik-baiknya. Penerapan dan pemantauan
sasaran yang sudah disetujui. Skala waktu dari 1 dan 2 bisa sangat
berlaianan.
Keseluruhan rencana manuactur dapat
mencakup :
a. Analisis lingkungan dari unit
manufactur dengan memperhatikan dampak kondisi ekonomis,
sosial dan budaya. Kemungkinan
adanya perubahan dalam organisasi kerja, insentif atau
perangsang, sistem serta sumber
daya dan pengalokasian yang diperlukan sebagai akibat anlisis
lingkungan.
b. Penggunaan kapasitas sekarangmaupun
yang direncanakan pada tiap lini produksi
c. Biaya sekarang maupun yang
direncanakanbagi tiap lini produksi
d. Rencana tindakan untuk mengatasi
perubahan yang dibayangkan.
e. Perubahan keorganisasian,
perencanaan penggantian
f. Program pembinaan penyelia
manajement
g. Rencana pembangunan sistem
h. Investasi modal
Fungsi
perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya material
produksi dan material pembantu agar proses produksi dapat
berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Keperluan meminimumkan
persediaan berhubungan dengan besarnya biaya yang diperlukan
oleh persediaan yaitu :Biaya pembelian.
Yang dimaksud biaya pembelian dalam hal ini adalah biaya pembelian bahan baku untuk produksi. Pembelian skala besar dapat mengurangi biaya pembelian dengan adanya potongan harga (quantity discount) yang diberikan Supplier dengan konsekwensi biaya transportasi yang ditanggung Supplier relative lebih murah karena pengangkutan barang dilakukan tidak terlalu sering, namun perlu diperhitungkan apakah potongan harga tersebut lebih kecil dari biaya penyimpanan. Disamping itu jumlah persediaan yang cukup dapat mempercepat delivery sehingga tidak menimbulkan kekecewaan pelanggan. Karena jenis perusahaan memproduksi suatu barang sesuai permintaan pelanggan dimana permintaan tersebut akan dipenuhi pada waktu yang akan datang, cara pembelian tersebut tidak menguntungkan karena penyimpanan barang tersebut membutuhkan ruang yang luas dan waktu penyimpanan yang relative lamaBiaya penyimpanan
Biaya penyimpanan meliputi biaya penyediaan ruang yang diperlukan untuk menampung barang tersebut, biaya perawatan atas resiko kerusakan, serta biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk merawat dan mengamankan barang tersebut dari segala macam bentuk gangguan.
Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan biaya bunga dimana semakin besar dana yang dialokasikan pada persediaan akan mengakibatkan alokasi akan investasi yang lain akan terhambat atau dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal ini adalah Bank.
Sesuai dengan sifat perusahaan yang memenuhi permintaan pelanggan pada waktu yang akan datang maka persediaan bahan baku dasar, tinta spesial yang tidak diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas) adalah nol.
Yang dimaksud biaya pembelian dalam hal ini adalah biaya pembelian bahan baku untuk produksi. Pembelian skala besar dapat mengurangi biaya pembelian dengan adanya potongan harga (quantity discount) yang diberikan Supplier dengan konsekwensi biaya transportasi yang ditanggung Supplier relative lebih murah karena pengangkutan barang dilakukan tidak terlalu sering, namun perlu diperhitungkan apakah potongan harga tersebut lebih kecil dari biaya penyimpanan. Disamping itu jumlah persediaan yang cukup dapat mempercepat delivery sehingga tidak menimbulkan kekecewaan pelanggan. Karena jenis perusahaan memproduksi suatu barang sesuai permintaan pelanggan dimana permintaan tersebut akan dipenuhi pada waktu yang akan datang, cara pembelian tersebut tidak menguntungkan karena penyimpanan barang tersebut membutuhkan ruang yang luas dan waktu penyimpanan yang relative lamaBiaya penyimpanan
Biaya penyimpanan meliputi biaya penyediaan ruang yang diperlukan untuk menampung barang tersebut, biaya perawatan atas resiko kerusakan, serta biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk merawat dan mengamankan barang tersebut dari segala macam bentuk gangguan.
Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan biaya bunga dimana semakin besar dana yang dialokasikan pada persediaan akan mengakibatkan alokasi akan investasi yang lain akan terhambat atau dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal ini adalah Bank.
Sesuai dengan sifat perusahaan yang memenuhi permintaan pelanggan pada waktu yang akan datang maka persediaan bahan baku dasar, tinta spesial yang tidak diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas) adalah nol.
1.3 Tanggung jawab perencanaan dan
pengendalian bahan
Keputusan tentang pihak
mana yang akan bertanggung jawab atas perencanaan dan pengawsan bahan
biasanya dipengaruhi oleh salah satu dari tiga kecendrungan berikut :
mengelompokkan seluruh
kegiatan perencanaan dan pengawasan bahan dibawah satu bagian atau
departemen. Memberikan kebebasan kepada setiap bagian untuk melakukan
sendiri perencanaan dan pengawasan bahan yang dibutuhkannya.
Membentuk satu bagian yang terpisah atau tersendiri yang khusus
bertanggung jawab untuk mengurus bahan-bahan.
Namun demikian
kecendrungan yang paling lazim akhir ini adalah kecendrungan yang
ketiga yaitu membentuk satu bagian yang terpisah atau tersendiri yang
khusus bertanggung jawab untuk mengurus persediaan bahan-bahan. Orang
yang mengepalai bagian ini biasanya disebut kepala bagian bahan (
material manager ) atau manajemen perbekalan ( logistic structure ),
dalam hubungannya dengan penentuan pihak yang akan bertanggung jawab
atas perencanaan dan pengawasan bahan, terdapat dua susunan yang
berbeda yaitu susunan terbagi dan susunan terpadu Susunan terbagi.
Dengan susunan terbagi terdapat tiga bagian yang terpisah yang
bertanggung jawab atas manajemen bahan. Ketiga bagian itu adalah :
a. bagian pembelian
b. bagian pengendalian
produksi
c. bagian penyaluran
Susunan Terpadu. Dengan susunan
terpadu hanya terdapat satu bagian yang bertanggung jawab atas
perencanaan dan pengawasan bahan yaitu bagian manajemen bahan yang
dikepalai oleh seorang eksekutif. Pada susunan seperti ini seluruh
tugas manajemen bahan adalah bagian dari suatu kegiatan yang luas.
Susunan ini memadukan atau menyatukan seluruh kegiatan yang berkaitan
dengan arus pergerakan bahan-bahan.
aliran bahan melalui kegiatan yang
berbeda :
Pembelian Bahan
Pengawasan Bahan
Penanganan Bahan
Pengelolaan bahan
Tanggung Jawab untuk Menetapkan Tujuan
Perencanaan
1. Staf Perencanaan
Khususnya staf
perencanaan dapat mengurangi bban kerja manajer individual, membantu
mengkoordinasikan aktivitas perencanaan manajer individual, membawa
berbagai alat dan teknik yang berbeda untuk menyelesaikan masalah
tertentu, berwawasan yang lebih luas dibanding manajer individual,
dan melangkah jauh melmpaui proyek dan departemen tertentu.
2.Satuan Tugas
Perencanaan
Organisasi terkadang
menggunakan satuan tugas untuk membantumengembangkan rencana. Satuan
tugas semacam itu seringkali terdiri dari manajer lini dengan suatu
minat khusus dalam bidang perencanaan yang relevan.
3.Dewan Direksi
Dewan
direksi (board
of directors)
bertugas menetapkan misi dan strategi perusahaan. Di beberapa
perusahaan, dewan tersebut erperan aktif dalam proses perencanaan. Di
CBS, misalnya, dewan direksi biasanya berperan dalam perencanaan. Di
perusahaan lain, dewan memilih seorang eksekutif kepala yang kompeten
dan mendelegasikan perencanaan kepada individu tersebut.
4.Chief Executive Officer
(CEO)
Chief Executive Officer
(CEO) biasanya presiden direktur atau ketua dari dewan direksi. CEO
mungkin individu tunggal yang paling penting dalam setiap proses
perencanaan organisasi. CEO memainkan suatu peran utama dalam
menyelesaikan proses perencanaan dan bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan strateggi. Dewan dan CEO kemudian berperan
langsung dalam perencanaan. Komponen organisisional lain yang
terlibat dalam proses perencanaan memiliki peran sebagai penasihat
atau konsultan.
5. Komite Executive
Komite eksekutif
(executive commitee) biasanya terdiri dari eksekutif puncak dalam
organisasi yang bekerja sama sebagai suatu kelompok. Anggota komite
eksekutif seringkali dibebankan pada berbagai staf komite, subkomite,
dan satuan tugas untuk berkonsentrasi pada proyek tertentu atau
masalah yang mungkin dihadapi seluruh organisasi pada suatu waktu di
masa depan.
6. Manajemen Lini
Komponen terakhir dari
sebagian besar aktivitas perencaanaan organisasi adalah manajemen
lini (line management). Manajer lini adalah orang yang memiliki
otoritas formal dan tanggung jawab untuk manajemen organisasi. Mereka
memainkan suatu peran penting dalam proses perencanaan oranisasi
karena dua alasan. Pertama, mereka merupakan sumber informasi
berharga dari dalam organisasi untuk manajer lain etika rencana
diformulasikan dan diimplementasikan. Kedua, manajer lini di tingkat
menengah Dn rendah dari organisasi biasanya harus melaksanakan
rencana yang dikembangkan oleh manajemen puncak. Manajemen lini
mengidentifikasikan, menganalisis, dan merekomendasikan alternatif
program, membuat anggaran, dan mengajukannya untuk disetujui, dan
akhirnya melaksanakan rencana.
1.4 Menetapkan Biaya Produksi
Biaya
merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang
akan diperoleh perusahaan. Biaya adalah semua pengeluaran yang
dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan
dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Ilmu yang mempeajari
masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntasnsi biaya pada
perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat,
mengklasifikasikan, mengintrespestasikan, menyajikan dan
mengendalikan biaya dari proses produksi.
Pengelompokan Biaya
Biaya dapat digolongkan
berdasarkan sudut tinjauan, antara lain :
Menurut keterlibatan
biaya dalam pembuatan produk :
-
Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua
bahan-bahan yang menjadi bagian dari produk jadi.
- Biaya buruh langsung =
biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam
kegiatan proses produksi.
- Biaya tak langsung
pabrik = biaya yang terjadi dipabrik
Biaya ini terdiri dari :
- Biaya bahan tak
langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi bagian
dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadi
barag. Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil
- Biaya buruh tak lansung
= biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik, tetapi
tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contoh : gaji
untuk pekerja bagian perawatan mesin.
- Biaya komersial = biaya
tak langsung yang tidak terjadi di pabrik.
Biaya ini terdiri dari :
- Biaya penjualan =
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka kegiatan penjualan suatu
produk
- Biaya administrasi =
pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan pabrik.
Menurut perubahan dalam
volume produksi
- Biaya tetap : biaya
yang tidak tergantung pada volume produksi
-
Biaya variabel : biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
produksi
Biaya Produksi
Cara
penentuan biaya pembuatan produk :
- Biaya historis : yaitu
penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang telah
terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
- Biaya sebelum pembuatan
: suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum produk tersebut
dibuat.
- Biaya ini terbagi atas
:
- Biaya anggaran :
berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang
direncanakan.
-
Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Harga pokok standar :
harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi
dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
Pengendalian biaya dan
jika memungkinkan menguranginya.
Pengukuran efesiensi
Penyederhanaan prosedur
pembiayaan
Penilaian persediaan
Penentuan harga jul.
Cara penentuan biaya
standar :
Berdasarkan rata-rata
biaya yang terjadi pada masa lalu
Berdasarkan biaya
terendah yang terjadi pada masa lalu
Berdasarkan biaya yang
berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang normal
Berdasarkan biaya ideal
yang terjadi pada efesiensi maksimum
Berdasarkan biaya yang
dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik.
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA
PRODUKSI
Harga
jual hasil produksi PT. ”X” sebesar 20.425. dengan data-data
biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Bahan baku yang digunakan
|
Awal tahun
|
Akhir tahun
|
Departemen A
Tarif
upah langsung pada Dept. A
Jam
kerja yang terjadi pada Dept. A
Tarif
upah langsung pada Dept. B
Jam
kerja yang terjadi pada Dept. B
Jam mesin pada Dept. B
Overhead pabrik Dept A
(perjam buruh langsung)
Overhead pabrik Dept. B (perjam mesin)
|
2.400
4,10/jam
600
4,00/jam
300
200
2,00
1,80
|
1.300
4,10/jam
400
4,00
140
120
2,00
1,80
|
Biaya
pemasaran dan administrasi yang dibebankan oleh perusahaan sebesar 25
% dari harga pokok produksi.
Tentukan biaya total
produksi serta persentasi margin.
Jawab :
BAHAN LANGSUNG
Tanggal
|
Departemen
|
Biaya
|
Biaya Total
|
1 Januari
31 Desember
|
A
A
|
2.400
1.300
|
3.700
|
BURUH LANGSUNG
Tanggal
|
Depertemen
|
Jam
|
Upah/jam
|
Biaya
|
Biaya Total
|
1 Januari
1 Januari
31 Desember
31 Desember
|
A
B
A
B
|
600
300
400
140
|
4,10
4,00
4,10
4,00
|
2.460
1.200
1.640
560
|
5.860
|
OVERHEAD PABRIK
Tanggal
|
Dept.
|
Dasar Pengenaan (DP)
|
Jam
|
Biaya/DP
|
Biaya
|
Biaya Total
|
1 Januari
1 Januari
31 Desember
31 Desember
|
A
B
A
B
|
/jam buruh
/jam mesin
/jam buruh
/jam mesin
|
600
200
400
120
|
2,00
2,00
1,80
1,80
|
1.200
360
800
216
|
2.576
|
Bahan Langsung 3.700
Buruh langsung
Dept. A 4.100
Dept.
B 1.760
5.860
9.560
Overhead Pabrik
Dept. A 2.000
Dept. B 576
2.576
Biaya Total Produksi
12. 136
Biaya pemasaran & adm
25 % x 12.136 = 3.034
Maka biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan :
12.136 + 3.034 = 15.170
Harga jual produksi
oleh perusahaan
20.425
Laba yang diperoleh
perusahaan :
20.425 – 15.170 = 5.255
Presentasi margin yang
diperoleh perusahaan sebesar :
(5.255/20.425) x 100 % =
25,73 %
1.5 Langkah-langkah
perencanaan produksi.
Dari penelitian yang
dilakukan baik terhadap proses produksi maupun terhadap produk yang
dihasilkan, langkah selanjutnya adalah tindak-lanjut penelitian dan
pengembangan dengan tahapan :
- Mencari gagasan,
yaitu tahapan dalam mencari gagasan-gagaan baru dalam rangka
pengembangan produk. Gagasan ini dapat berasal dari pasar/konsumen,
teknologi yang ada atau digunakan dan dari pihak ketiga atau para
ahli.
- Seleksi produk,
yaitu tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang masuk atau yang
terbaik berkaitan dengan pengembangan produk, sehingga gagasan yang
dimanfaatkan adalah gagasan-gagasan yang tidak akan mengakibatkan
perusahaan mengalami kerugian. Ada tiga alat yang digunakan untuk
menguji pengembangan gagasan, yaitu:
Kelayakan finansial.
Melalui alat yang
dinamakan Project Value Index, maka dapat diketahui tentang
tingkat kelayanan financial dalam mewujudkan gagasan. Project
Value Index ini menggunakan formulasi Return on Investment
(ROI) sebagai berikut:
Pt x Pc x AV x
p x L PM
ROI =
------------------------- atau ROI = ------ x 100%
TDC TC
Keterangan:
Pt : Technical
probability atau kemungkinan keberhasilan teknik
(0 ≤ Pt ≤ 1)
Pc : Commercial
probability atau kemungkinan keberhasilan komersial (0 ≤ Pc ≤
1)
AV : Annual volume,
yakni total penjualan produk dalam unit/tahun
p : Profit, yaitu
laba yang diperoleh per unit = Hasil – biaya (Revenue – cost)
L : Life, yaitu
waktu kehidupan/tahun
TDC : Total
development cost, yaitu jumlah seluruh biaya pengembangan produk.
PM : Profit margin,
yaitu margin laba yang diproyeksikan atau tingkat laba yang
diinginkan.
TC : Total cost,
yaitu total biaya pengembangan produk Kriteria:
Bila ROI > Tingkat
bunga umum (r) berarti gagasan memiliki kelayakan financial, dan bila
ROI < Tingkat bunga umum (r) berarti gagasan tidak memiliki
kelayakan finansial
Contoh:
CV. Alhambra dalam
setahun berharap memperoleh laba sebesar Rp.25.000.000, - dengan
biaya operasional sebesar Rp.10.000.000,- dan tingkat bunga umum
(bank) 15%, maka dengan menggunakan rumus ROI sederhana, diperoleh:
25.000.000
ROI = --------------- x
100% = 16,67%
150.000.000
ROI > r atau 16,67% >
15% berarti gagasan tersebut memiliki kelayakan finansial.
Kesesuaian operasi.
Khusus bagi perusahaan
yang telah berproduksi, suatu gagasan yang memiliki kelayakan
finansial bukan berarti dapat langsung dikembangkan. Apabila operasi
dari produk yang akan dikembangkan berbeda dengan produk yang sudah
ada, akan berdampak pada aspek lain, misalnya akan mengubah layout,
menambah biaya dan sebagainya. Oleh karena, itu pengembangan suatu
gagasan tidak hanya ditentukan oleh kelayakan financial melainkan
pula oleh kesesuaian operasi.
D. Kesimpulan
Dari uraian makalah
diatas dapat disimpulkan bahwa :
- Perencaaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk agregat. Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi antara manajemen teras ( top management ) dan manufaktur. Di samping itu juga, perencanaan produksi merupakan pegangan untuk merancang jadwal induk produksi.
- Perencanaan produksi mempunyai waktu perencanaan yang cukup panjang; biasanya 5 tahun. Rencana ini digunakan untuk perencanaan sumber daya seperti penambahan karyawan atau pengadaan alat produksi. Proses peramalan dapat memberikan informasi mengenai besarnya permintaan produk untuk menunjang penyusunan rencana produksi.
- Biaya Produksi merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
- Seleksi produk, yaitu tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang masuk atau yang terbaik berkaitan dengan pengembangan produk, sehingga gagasan yang dimanfaatkan adalah gagasan-gagasan yang tidak akan mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. Ada tiga alat yang digunakan untuk menguji pengembangan gagasan
DAFTAR PUSTAKA
Pardede, M.Pontas.2007.
Manajemen Operasional dan Produksi. Yogyakarta : Andi Offset
B Walley, Manajemen
Produksi seri manajemen.PT Pustaka : Binaman Pressindo 1987
Sukirno, sadono. Mikro
Ekonomi teori Pengantar. Jakarta ; Rajawali pers.2010